JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Kurikulum Merdeka atau sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.
Dampaknya, di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. Hal tersebut juga berpengaruh pada penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) khususnya soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mochammad Ashari mengatakan, dirinya beserta jajarannya tetap santai menanggapi perubahan soal yang tidak lama lagi akan segera diberlakukan.
Baca juga: Mendikbudristek Dorong Peningkatan Ekosistem Riset di Perguruan Tinggi
"Itu mereka akan lulus 2024 nah sehingga kita melihat dulu, ada apa perubahannya. Kemudian kita akan sesuaikan.Itu masih tiga tahun lagi, santai aja, tenang," ujar Ashari kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Kurikulum Merdeka, Cara Nadiem Susul Ketinggalan Pembelajaran saat Pandemi
Menurut Ashari, kebijakan tersebut tidak hanya berdampak bagi LTMPT, namun berdampak juga pada pemimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu rektor.